Menjelang hari lahirku, aku menulis status di facebook, berharap akan terjadi hal yang istimewa. Mungkin bukuku terbit, tulisan-tulisanku dimuat di media massa, dan yang lagi antri di penerbit hasilnya di-acc. Lalu bertaburan respons dari teman-teman. Sesuatu yang menyenangkan, bukan? Mendapati teman-teman meniupkan semangat, mengalirkan energi positif, melantunkan harap, mengamini doa-doa kebaikan.
Setelah menulis status itu, hari-hariku berlalu seperti biasa. Pun ketika hari kelahiranku, 15 Mei itu tiba. Aku tetap berangkat mengajar. Sesi pagi mengajar di taman kanak-kanak. Siangnya memberi les bahasa Inggris kepada anak-anak SD, hingga menjelang magrib. Pulangnya naik kendaraan umum, serupa mobil van besar, berhimpitan penuh sesak, tanpa ada kesempatan punggungku menyandar sekadar meminimalisir rasa pegal. Macet berat menghadang di jalan.
Hingga kemudian di suatu hari Minggu pagi, 18 Mei, ponselku berbunyi. Sms masuk. Kulihat namanya: Mbak Dhani. Ada apa nih?
Yang terjadi kemudian adalah.. aku memekik, rasanya tak percaya pada apa yang tertulis di sandek itu. Resensiku dimuat di Kompas Anak. Subhanallah. Sujud syukur.
Mbak Dhani sms lagi, ini hadiah yang manis dari Allah ya, Dik..
Aku tertegun. Teringat kembali pada statusku yang kemarin itu. Ya Allah... Kau kabulkan inginku. Subhanallah. Terima kasih Ya Allah.
Ingatanku terlempar pada proses pengiriman resensi itu. Aku menulisnya saat laptop rusak, sehingga aku menumpang di komputer keponakanku. Lalu kubawa hasil ketikannya di flashdisk ke warnet. Pas aku buka, lho.. kok berantakan..? Rupanya komputer ponakanku itu windows 2010, sementara di warnet masih 2007.
Dengan katroknya aku ubah-ubah semua. Lalu kata si bapak warnet, nggak usah diubah, langsung aja. Akhirnya dengan bantuan bapak warnet itu, resensiku terkirim.
Mengenang hal yang susah ketika berbuah manis, terasa nyess gitu deh. Betul-betul bersyukur sama Allah.
Kebahagiaanku hari ini dilengkapi juga dengan kabar dari sekolah anakku, bahwa dia hari ini masuk sekolah hingga jam terakhir. Ini hari pertamanya setelah sekitar dua bulan nggak pernah masuk sekolah. Duhai, betapa indahnya dunia.. :)
Semoga masih akan ada terus kabar-kabar yang membuat bibirku melengkungkan senyum. Seperti yang Nadia bilang, kalau Mama bibirnya membentuk huruf U, cantik deh.. ^^
makasiii Mbak Myra.. :)
BalasHapus