Wajah
Salman cerah ceria. Ia akan berlibur di rumah Tante Ley. Libur sekolah kali ini
bertepatan dengan libur awal Ramadan. Pasti seru ber-Ramadan bersama Kak Hanif,
putra Tante Ley. Sepupunya ini hanya selisih 2 tahun dengan Salman. Kak Hanif
kelas 5, sedang Salman kelas 3.
Tante
Ley juga merasa senang kalau Salman menginap, karena rumah menjadi lebih ramai.
Om Dicky, suami Tante Ley, seringkali ditugaskan ke luar kota, bahkan lintas
propinsi, lintas pulau. Sedangkan putra Tante Ley hanya Kak Hanif seorang.
“Bun,
semua perlengkapanku sudah masuk?” Salman memperhatikan isi tasnya.
“Sudah,
Sayang.” Bunda tersenyum melihat semangat Salman.
Salman
mengedarkan pandangan ke sekeliling kamarnya.
“Waduh,
gawat nih, kalau ini ketinggalan!” Salman gegas memasukkan Syamil Quran yang tergeletak di pojok meja belajar, ke dalam
tasnya.
“Oh
iya, tadi masih dipakai Salman tilawah setelah sholat Subuh, ya.” Bunda
tersenyum lega melihat putranya sangat cinta pada Al-Quran.
Setibanya
di rumah Tante Ley, tak lama kemudian Bunda langsung meninggalkan Salman. Sejak
kecil Salman sudah terbiasa menginap sendiri di rumah adik bundanya itu.
Salman
tidur sekamar dengan Kak Hanif. Mereka akur sekali. Bermain berdua, hingga
pergi teraweh dan sholat subuh ke masjid, selalu bersama. Menjelang berbuka dan
selepas sholat Subuh, Salman selalu tilawah bersama Kak Hanif. Keduanya saling
menyetorkan hafalan juga. Tante Ley sangat senang melihatnya. Namun jika bulan
Ramadan, Tante Ley jarang bisa tadarus bersama di rumah atau saling
mendengarkan hafalan. Karena Tante Ley sibuk beraktivitas sosial, mengurus ta’jil on the road, menyelenggarakan bazar Ramadan bagi kaum dhuafa, dan
banyak lagi.
Tidak
terasa, libur selesai. Salman kembali pulang.
“Bagaimana
tilawah Al-Quranmu, Nak? Setiap hari selalu mengaji, kan?” Bunda tetap
mengecek, meski yakin bahwa bacaan Al-Quran putranya senantiasa terjaga.
Apalagi Hanif pun, menurut Tante Ley, selalu rajin membaca Al-Quran.
Salman
mengangguk mantap. “Iya, Bun, setiap hari aku dan Kak Hanif selalu mengaji. Kak
Hanif malah sering banget ngajinya. Katanya punya target untuk khatam Al-Quran
lebih dari satu kali.”
“Subhanallah,
bagus sekali itu. Alhamdulillah, jadi Salman pun ikut terbawa rajin mengaji,
ya. Nanti libur berikutnya, Salman mau nginep lagi di sana?”
Spontan
Salman menggeleng kuat. “Nggak, Bun... nggak deh, makasih! Salman bisa kok,
tetap semangat tilawah sendiri, tanpa Kak Hanif.”
Bunda
terperangah melihat penolakan tegas Salman. Tidak biasanya Salman begitu.
“Lho,
kenapa?”
“Engh..
aku nggak tahan mencium bau Kak Hanif yang nggak mandi-mandi!”
“Tante
Ley tidak menegurnya?” Bunda terheran-heran.
“Tante
Ley kan sibuk, Bun. Mungkin nggak terlalu memperhatikan aroma tubuh Kak Hanif.
Lha aku, kan sekamar dan selalu bersama dengan Kak Hanif. Ugh..!” Salman
menutup hidungnya.
“Tapi
kenapa Kak Hanif malas mandi? Apa karena sibuk baca Al-Quran?”
Salman
mengedikkan bahu. “Kata Kak Hanif, dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim
disebutkan bahwa Perumpaan
seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Utrujah, aromanya
wangi dan rasanya enak. Jadi, Kak Hanif
tenang-tenang saja meski tidak mandi. Katanya, toh aroma tubuhnya akan wangi.”
Bunda terbelalak. Lalu segera mengambil handphone untuk menelpon Tante Ley, agar
menegur dan menasehati putranya.
#FF 479 kata. Diikutsertakan dalam Lomba Menulis (Cerita) FF Anak #AyoNgajiTiapHari
Hihihi, kocak ya Mak. :D
BalasHapushehe..
Hapusmakasii Mak, dah mampir.. :)
Waaa… persepsinya harus diluruskan lagi tuh, hihihi. Cerita yang menginspirasi sekaligus lucu, mak
BalasHapusIya Mak Mira, anak2 tuh suka adaa aja ya yg bikin kita geli.. :)
Hapushahahaha kalo beneran ada anak ga mandi begini, waduh :D
BalasHapusuntung langsung dilaporin sepupunya, jadi pasti nanti ditegur sm Mamanya.. :)
Hapuslucuu endingnya tapi inspiratif.. like this :D
BalasHapusmakasii apresiasinya yaa Mbak Lani.. :)
HapusKeren Mbak Linda ... akhirnya itu lho gak nyangka .. cerdas sekali :)
BalasHapusMbak Linda sudah terbiasa bikin ending nendang.
Moga menang ya Mbak :)
Makasii Niar.. moga juri berpendapat sama.. ^_^
HapusIiiih..Bu Linda ada aja ya idenya.. Lucu.. He he he...
BalasHapushehe.. makasii ya, Rin.. dah mampir..
Hapusayo atuh Arin bikin cernak.. :)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusinspiratif, Mbak. sukses ya dengan lombanya :)
BalasHapussalam kenal :)