Seneng sih dapet timpukan macam begini. Jadinya, mau nggak mau blogku keisi.. haha.. ketauan malesnya. Tapi bukan males sembarang males lho.. maklumlah, ini Upik Abu masih beloom aja berubah menjadi Cinderella.. makanya rempong muluu.. :P
Kembali ke tema timpukan kali ini: Cerita Bersambung Blogger, ini nih syarat dan ketentuannya:
- Meneruskan cerita bersambung dari blogger sebelumnya dengan panjang cerita minimal 100 kata (Lanjutan cerita bebas baik dari segi plot dan alur cerita, dll);
- Point of view atau sudut pandang cerita menggunakan sudut pandang orang pertama, seolah-olah penulis/pembaca menjadi tokoh utama di dalam cerita;
- Berikan Judul artikel cerita dengan format, Cerita Bersambung Blogger : Judul Cerita;
- Pada akhir cerita cantumkan cerita sebelumnya dengan format, Cerita Sebelumnya : Judul cerita oleh Nama Blogger dan sertakan pula link judul cerita ke artikel cerita dan nama blogger ke URL Blog;
- Setelah selesai menulis cerita, pilih satu teman blogger untuk meneruskan cerita selanjutnya dan beri link URL blog temanmu;
*****
NINA : Hati yang Berderak
Tuhan! Mengapa Kau kirimkan dia kembali ke hadapanku?
Mengapa Arya yang pingsan harus ditemukan Pak Bahri dan ditolongnya dengan
dibawa kemari?
Mataku mengabut. Pikiranku limbung. Skenario apalagi ini?
Mengapa babak demi babak yang kulalui serupa konflik-konflik tak berkesudahan?
Arya. Nama itu memenuhi ruang hatiku, saat SMA. Betapa aku
mengharap untaian kata cinta meluncur dari bibirnya. Aku merasa tak bertepuk
sebelah tangan, karena sinyal merah jambu kerap kutangkap dari sikapnya. Tapi
entah kenapa, ia tak kunjung menyatakan cintanya kepadaku. Lalu kuputuskan
menutup rapat pintu hatiku untuknya. Aku tak ingin menjadi si pungguk,
berkepanjangan.
Hingga kemudian datanglah pemuda itu. Ia menjungkirbalikkan
semuanya. Hatiku lumer oleh guyuran cinta dan perhatiannya. Aku tertawan. Kami
menikah, meski untuk itu aku harus menentang keluargaku. Tapi aku rela, demi
hidup bersamanya.
Hatiku membuncah ketika bersemayam dalam rahimku, buah cinta
kami. Namun bahagiaku remuk, memorakporandakan segala. Ternyata dia tak lebih
dari bajingan tengik. Ditinggalkannya aku yang tengah mengandung benihnya, demi
perempuan laknat itu.
Perasaan terpuruk melumat hidupku. Janinku tak bisa
bertahan. Purnalah penderitaanku. Ditambah dengan ketidakpedulian keluargaku,
semakin terlunta-luntalah hidupku.
Dan di sinilah aku, mengais rupiah di rumah makan Pak Bahri.
Lalu kini, datanglah ia. Cinta laluku. Membawa rindu masa silam. Tidak!
Aku tidak boleh terhanyut. Aku harus... (bersambung)
*****
Cerita sebelumnya : Penasaran by Fitri Gita Cinta
What.... Episode ini bercerita dari sudut pandang NINA. Boleh... Boleh... :D Dimana arya... Dimana arya... Ah, nunggu episode selanjutnya.
BalasHapusIya Mas Adi, aku pake sudut pandang Nina, karena aku sering gagal kalo pake sudut pandang laki-laki, sering masih terasa feminin gitu.. hehe..
Hapusmesti baca sebelumnya ya mak brarti..mau ikutan, kayaknya seru....hehee
BalasHapussila berkunjung ke blog saya mak...
Iya Mak Farial, ini seru dan gak susah2 amat karena cuma 100 kata.. hehe..
HapusOk, nanti saya mampir ke blognya.. :)
wahseru ceritanya, tp cerita sebelumnya di mana ya?
BalasHapusCerita sebelumnya pasti ada link-nya di setiap akhir tulisan.. sila ditelusuri.. :)
Hapuswalaupun bacanya nggak urutan, tapi dapet bgt seru nya sambil blogwalking hihiii... penasaran baca lanjutannya..
BalasHapusMAmpir ke rumah ku juga yah Mba