Sabtu, 14 Juli 2012

Langitku Cintaku

Pernahkah kau merasa tiba-tiba gerimis mengiris? Titik-titik air dengan irama merdu seketika terdengar sumbang. Hujan menjadi menakutkan. Petir galak menghentak, angin ribut sahut menyahut.

Tak ada siapapun di sekitarmu. Senyap merayap. Hening meraja. Namun senyum harus selalu kau sunggingkan. Sapa terus kau tebarkan. Orang-orang di sekitar tak ada yang tahu apa sesungguhnya terjadi.

Aku mengalami itu, kini. Berada pada masa yang mengerikan. Tak pernah terbayangkan sebelumnya. Badai menghantam. Tubuhku terhempas. Hatiku tercabik.

Entah, kepada siapa orangnya aku dapat tumpahkan ini. Meski aku tahu, hanya kepadaNya-lah kita pantas mengadu.. tapi aku butuh seseorang untuk membagi duka ini.

Kupandang langit membentang. Luas, jernih, damai. Baiklah, langit dengarkan aku. Sungguh aku ingin kau mendekap tubuh rapuhku, membelai lembut hatiku yang terluka. Menenangkan detak jantung yang riuh menggemuruh..

Langit.. jangan pergi..