Ketika ada ajakan temen untuk silaturahmi ke rumah seorang penulis kondang di Jatinangor, aku mengiyakan sambil berpikir pingin napak tilas juga rasanya. Aku ngebayangin mau berangkat subuuh, trus di Bandungnya naik bis damri jurusan Jatinangor yang finishnya di Unpad. Dan karena aku nanti nggak mungkin sempet sarapan dulu, jadi yang kebayang tuh mau sarapan di warung nasi Sari Bundo atau Munggaran. Walaupun kecenderungan lebih ke Munggaran. Kayaknya lebih ngangenin, dengan menunya yang sederhana tapi beragam. Trus, suasana pinuhnya yang bikin hareudang itu.
Sayang disayang, aku terlambat. Jadi boro-boro subuh, yang ada malah berangkat di saat hari mulai terang, sekitar pukul 6. Yawdah, aku nikmati ajalah. Daripada nyesel-nyesel, nggak akan mengubah waktu, toh? Termasuk ketika maceeett menghadang, aku berusaha lapang sajo.
Singkat cerita, aku tiba di Cileunyi. Rasa waas mulai merayapi hati. Apalagi aku melanjutkan perjalanan dari Cileunyi dengan naik ojeg, jadi lebih bebas menikmati pemandangan.
Yang pertama, IPDN. Wah, udah beda nih, pikirku. Selanjutnya, Ikopin.. oh, tak ada lagi wajah lamanya. Lalu, kiri kanan semakin asing. Oh my.. Oh my.. Mana tempat kost Iyiek a.k.a Inkud? Kok ada apartemen segala..?
Seiring melajunya ojeg, aku makin terbengong-bengong. Toko-toko, kios-kios, kedai-kedai tampak semarak. Jatinangor-ku.. oh, Jatinangor-ku manaa..?
![]() | |
Foto diambil dari Grup Reuni Sastra di Facebook |
Di mana gerbang Unpad yang jadi pangkalan Bis Damri..? Trus manaa jalan yang agak nanjak dikit ke arah luar gerbang menuju tempat kost aku, yang waktu malem itu aku hampir jatuh kepleset trus ditolong sama dia..? hahaayy..
![]() |
Foto diambil dari Grup Reuni Sastra di Facebook |
Kalo aku sebutin semua satu-satu tempat kost temen-temen sama tempat-tempat strategis lainnya, percuma deh kayaknya. Karena semua sungguh telah raib. Jadi spontan aku bilang, sebuah peradaban hilang. Sebuah masa dari sebuah generasi telah sirna. Generasi aku maksudnya, angkatan 90-an.
Entah hotel atau apartemen, tegak berdiri mentereng. Bangunan-bangunan keren lainnya menyesaki Jatinangor. Duhai, rasanya ada yang tercerabut dari hati..
![]() |
Foto diambil dari sini |