Selasa, 03 Januari 2012

Karena Hidup Terus Bergerak

Tahun Baru.. Semangat Baru..
Kalimat itu acap didengungkan orang untuk memicu produktivitas. Resolusi dipancangkan. Deretan rencana disusun. Amunisi disiapkan.

Bagaimana denganku? Yup! ingin hati seperti itu, namun apa daya, mengawali tahun baru aku didera sakit kepala, dilanda meriang. Maka malam tahun baru diwarnai dengan kunjungan ke dokter. Setelah minum obat, seketika aku tidur dengan sukses.. zzzz..

Dalam masa istirahat, kepalaku dipenuhi dengan berbagai pikiran hutang pekerjaan. Ah.. istirahat macam apa ini? Aku teringat raport anak-anak yang belum dibagikan, karena distribusi yang terlambat dari pengurus kabupaten. Undangan rapat pengurus kecamatan memenuhi list sms di Hp-ku. Setelah raport didapat, ternyata banyak kesalahan pencetakan di sana-sini. Berbagai sms kembali menyerbu. Peraturan-peraturan pengisian raport, jadwal pengambilan revisi raport.. bla.. bla..

Sms lain tiba. Tagihan laporan keuangan penyelenggaraan kegiatan pelatihan motivasi anak dan remaja, yang sudah diadakan beberapa waktu lalu. Sebagai bendahara, itu salah satu tanggung jawabku.

Lagi-lagi sebuah sms menghampiri. Kali ini tentang Seminar Parenting. Dan parahnya lagi aku ketuanya. Sms itu meminta supaya aku mengirimkan proposal via email kepada seseorang yang bersedia menjadi donatur.

Belum lagi, keinginanku untuk menulis. Beberapa tulisan ingin kubuat, namun belum terwujud. Bahkan PR besarku adalah tulisan fiksi non islam yang sedang kugarap, masih saja terkatung-katung. Sementara, seorang editor sudah menagih.

Lalu kapan aku bisa benar-benar beristirahat, bahkan bedrest seperti yang disarankan dokter? Hmm.. sulit terjadi. Tapi, Alhamdulillah.. kondisi kesehatanku kini berangsur baik. Aku harus kembali bergelut dengan rupa-rupa kegiatan. Sudahlah pasti urusan rumah dan anak-anak, ditambah dengan berbagai kewajiban terhadap masyarakat. Serta passionku pada menulis.

Ya.. karena hidup ini terus bergerak. Roda waktu terus berputar. Tak ada guna berkeluh tentang padatnya jadwal, sempitnya waktu. Selagi nafas masih mengalun, gunakan kesempatan untuk berkarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar