Rabu, 02 Januari 2013

Tahun Baru.. 2013

Tahun 2012 telah usai. Tahun yang memiliki warna berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Warna kusam bersaput kelabu. Tapi tetap aku syukuri, karena pemberian warna itu dari Tuhan tentu untuk membuatku terlahir kembali nanti dengan warna-warni yang cerah ceria, Aamiin.

Di penghujung 2012, seorang teman baik mengadakan lomba bikin resolusi. Aku tertarik, karena kupikir ini sekalian untuk memacu diri menyusun resolusi untuk kuwujudkan di tahun baru nanti. Kalau hadiahnya sih biasa-biasa aja.. (haha.. sorry ya, Wind..). Sekarang ini kalau lomba, aku cari yang hadiahnya berupa rupiah atau barang-barang yang bernilai rupiah lumayan.. wow, matre yak..? hoho.. kata orang Sunda mah, bakat.. bakat ku butuh.. (maap, yang ga ngerti.. tanya Aki Google aja yaa.. :D )

Namun apa yang terjadi? Ternyata oh ternyata.. aku ga sempet ikut lomba itu. Dan lagi, kupikir kalau aku menulis resolusi yang bisa dikonsumsi untuk public, agak-agak ga enak juga. Soalnya, paling ga, aku akan sekilas menceritakan tentang warna kelabu itu. Yup! secara umum, resolusiku adalah mengubah warna kelabu itu menjadi warna pelangi yang indah. Tapi.. si warna kelabu itu risi juga kalau aku umbar kemana-mana. Ya sud lah, resolusinya kusimpan dalam hati aja.

Sebagai awalan, resolusiku sederhana, tapi beraaaatttt.. Karena butuh konsistensi alias kudu istiqomah. Apaan sih..? Itu lho.. sebagai penggemar Ust.Yusuf Mansur, aku benar-benar ingin mewujudkan apa yang pernah disampaikannya dalam kajian Wisata Hati. Yaitu, setiap hari shalat dhuha, setiap malam mendirikan shalat malam, setiap hari membaca Al-Quran 1 lembar beserta terjemahnya, dan ODOA alias One Day One Ayat menghafal AlQuran.

Duh, kayaknya enteng ya.. tilawah sehari 'cuma' selembar.. padahal target aku seharusnya bisa 1 juz sehari. Terus, menghafal AlQuran pun 'cuma' 1 ayat. Eit, ternyata pada prakteknya jauh dari enteng, sodara-sodari. Dengan si warna kelabu yang masih menguntit (halah! excuse ya..? ) ada yang kelewat juga.. hiks.. :'(

Maka, untuk memudahkan pencatatan (kata Ust.Yusuf Mansur, perjalanan tekad ini harus dicatat setiap hari), aku memutuskan untuk mengawali secara istiqomah per 1 Januari 2013. Namun apa yang terjadi..? Pada tgl 1 itu sholat dhuha terlewat.. oh, tidaak! Aku terlalu sibuk berkutat dengan pekerjaan domestik dan rangkaiannya, hiks.. baru sadar tau-tau matahari sudah tinggi.. :'(

Aku pun menggeser, baiklah.. start sejak tgl 2 deh. Dan, Alhamdulillah pada tgl 2, bada Subuh aku tilawah 1 lembar beserta terjemahnya. Suratnya masih lanjutan dari jejak di tahun 2012. Aku berada di Surat Al-Imron ayat seratusan. Yang aku baca tentang balasan bagi orang-orang kafir serta kenikmatan yang akan dihadiahkanNya bagi orang-orang beriman yang berjihad di jalan Allah, yang terkait sama Perang Badar.

Hafalannya, aku memulai lagi dari AnNaba.. (duh, maluu..). Aku bertekad akan merawat hafalanku. Kumulai dari AnNaba ayat 11, karena insyaAllah ayat 1-10 mah udah lancar. Meski merasa pingin langsung loncat beberapa ayat, tapi tetap aku batasi 1 ayat saja. Karena ternyata ketika kuhafal 15 ayat, pas aku test ulang saat sholat Maghrib.. aku agak terbata-bata.. glek!

Sholat dhuha, hampir urung juga.. oh, pilunya. Tadi itu kan aku mengantar Zidan test di sekolah barunya. Sambil menunggu Zidan test, aku menuju masjid untuk sholat dhuha. Eternyata di masjid sedang ada raker guru. Semua ustadz-ustadzah hadir dan di hadapan mereka berbicara seorang tutor lengkap dengan layar infocus yang besoarr. Aku pun berdoa, semoga Zidan testnya cepet, jadi aku keburu sholat dhuhanya di rumah. Alhamdulillah, doaku dikabulNya, walau beda realisasinya. Bukan Zidan yang selesai test, tapi rakernya break pada jam 10. Tak kusia-siakan kesempatan emas itu. Saat guru-guru keluar untuk istirahat, aku pun menunaikan sholat dhuha di dalam masjid. Legaa rasanya.. trimakasih Allah!

Oh ya, malamnya aku sholat malam. Masih 2 rakaat.. hiks.. Aku bertekad malam besok ditingkatkan menjadi 4 rakaat.

Semoga aku tetap istiqomah.. setiap hari melakukannya dengan sepenuh cintaku kepada Allah. Aku harus berjuang untuk mewujudkannya. Segala halang rintang harus kuterjang. Aku masih terngiang kata-kata Bu Rahmi, "Jangan takut ditinggalkan manusia, takutlah bila ditinggalkan Allah. Pasukan manusia banyak, tapi tentara Allah yang siap menolong akan jaaauuuh lebih banyak bila kita selalu mendekat kepadaNya".

4 komentar:

  1. subhanallah indah sekali reslosuinya mba lindaa. Iri pada dirimu. Semoga istiqomah mba :)

    BalasHapus
  2. maluuu baca resolusi mbak Linda... eike gak kepikiran bikin resolusi seistimewa ini, mbak...
    semoga dimudahkan dan selalu istiqomah ya mbak... aku padamu deh...*peluuuk*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Istiqomah itu beraaattt.. kmrn aku terlewat lg sholat dhuha.. hiks..

      *peluuuukk Puji dan 3 permatanya.. Mas Badi-mu enggak yaa.. :D

      Hapus