Nama Leyla Imtichanah,
seingatku pertama kali aku tahu dari sebuah buku tentang anak-anak hebat yang
berkisah mengenai bunda-nya yg luar biasa. Ada Shahnaz Haque, Okky Asokawati,
Tasaro GK, dan sejumlah nama pesohor lainnya, termasuk di dalamnya seorang
Leyla Imtichanah.
Ketika aku baru punya
akun fb, kujumpai lagi nama itu, dan berteman dengannya. Aku membaca note-nya,
lalu aku komen sambil berharap minta di-tag untuk note selanjutnya. Dan..
terbelalaknya aku, ketika benarlah namaku ada dalam daftar tagging pada note
berikut. Wah.. ternyata penulis ngetop itu ramah ya, pikirku.
Lalu aku berjumpa lagi
Mbak Leyla Imtichanah di sebuah grup untuk ibu-ibu rumah tangga. Dari grup itu,
terbentuk lagi grup dengan jumlah yang sangat terbatas, sekitar 40-an orang
saja. Di sana keakraban lebih erat terjalin. Maka, hubunganku pun kian dekat
dengan Mbak Leyla Imtichanah.
Pertama kali bertemu
secara fisik, aku agak terhenyak. Ternyata Mbak Ela, begitu ia biasa dipanggil,
nggak se-rame di dunia maya. Aslinya, kalem banget.. J
Seiring lipatan waktu,
kami lebih saling tahu karakter masing-masing. Mbak Ela orangnya ceplas-ceplos,
komennya jujur. Karena kejujurannya itu, kadang ada yang merasa kaget. Tapi
Mbak Ela care sama teman. Mungkin
karena itulah, maka tidak menutup-nutupi pembicaraan, semua dibicarakan
terbuka, sejujurnya, seadanya. Jadi Mbak Ela tuh komennya meski kadang pedes,
tapi ngangenin.
Jiwa penulis dalam
dirinya sungguh kuat, dan itu pulalah yang membuatnya tergerak untuk membentuk
sebuah grup penulis, yang diberinya nama BAW alias Be A Writer. Dihimpunnya
para penulis muda yang haus ilmu, dan diajaknya para penulis senior untuk
bergabung, berbagi ilmu dan pengalaman. Di grup itu, Mbak Ela didaulat dengan
sebutan Ibu Kepsek. Dan… sebagai kepsek, Mbak Ela cukup killer lho. Bukan dalam arti buruk. Bukan galak sembarang galak.
Tapi Mbak Ela berupaya menerapkan disiplin kepada para member untuk aktif dan terlibat dalam kegiatan kepenulisan. Yang
tidak aktif, akan mendapat SP dan berujung pada remove, bila tak ada perbaikan. Wah… bikin kebat-kebit deh. Tapi
tentu saja Mbak Ela tidak otoriter juga. Jika ada alasan yang logis dan janji
yang sungguh-sungguh dari member,
maka ia tidak dikenai sanksi remove.
Mbak Ela sangat
membantu dan mendukung aku agar terus berusaha menulis dengan baik. Pernah
mengajakku menulis duet untuk buku nonfiksi. Tapi sayangnya kandas di tengah
jalan, karena sesuatu dan lain hal. Sementara penulis pemula lainnya yang juga
diberi kesempatan berduet dengan Mbak Ela, novelnya baru saja terbit belum lama
ini. Hiks.. aku jadi sedih karena proyek kami belum terlaksana, namun semoga
suatu saat nanti akan mewujud nyata.
Kesensitifanku pada EYD
juga mendapat perhatian dari Mbak Ela. Karena radar EYD-ku langsung menyala
bila membaca tulisan teman-teman yang diposting di grup, maka Mbak Ela memberiku
kepercayaan untuk menjadi editor bahasa pada proyek antologi perdana grup kami.
Kemudian Mbak Ela juga pernah meminta pendapatku tentang naskah nonfiksinya
bertema ta’aruf. Aku memberi beberapa masukan. Kupikir cuma pendapat sebagai
pembaca awam saja, tapi ternyata Mbak Ela mengapresiasi dengan baik. Ketika
buku itu terbit, aku diberinya satu. “Kan Mbak Linda first reader,” katanya. Duh, aku terharu, sungguh.
Di BAW, aku selalu
berusaha aktif. Namun, suatu ketika badai menerpa hidupku. Aku tidak bisa aktif
online karena dikepung masalah. Dan Mbak Ela sangat memahami kondisiku.
Maka, meski killer, bagiku Mbak Ela adalah sahabat
yang hatinya lembut bak softener.
Mbak Ela benar-benar tulus menyemangati dan menghiburku. Ketidakaktifanku di
grup, tidak hanya sekedar dimakluminya. Bahkan inboxnya kerap ditujukan
kepadaku dengan kalimat-kalimat motivasi.
Untuk mencegah padamnya
hasrat menulisku, Mbak Ela sering secara khusus memberi info tentang
lomba-lomba menulis. Karena Mbak Ela tahu, aku sudah amat jarang membuka fb,
jadi tidak up-date info lomba. Dengan
tulisan yang relatif tidak terlalu panjang, Mbak Ela berharap aku terus
mengurai ide, memupuk kemampuan menulis, bahkan mungkin bisa menjadi semacam
terapi bagiku yang tengah dilanda kemelut.
Pernah suatu ketika,
aku kalah dalam salah satu lomba menulis. Mbak Ela ternyata mempelajari
tulisanku, lalu menganalisa kenapa aku kalah. Aku pun diberinya masukan untuk
lomba-lomba sejenis itu di masa mendatang.
Dear, Mba Linda. Aku baca postingan Mba tentang Modena. Kucari
tau kenapa ga menang. Kayaknya krn Mba Linda menyebutkan harga Modena yg mahal.
Meski aku jg bukan juara utama, aku mau kasih saran aja kalo postingan review
produk jangan sebutkan kekurangannya, apa pun itu, krn niatnya tuk promosi. Ayo
ikut lagi mba.. semalam kuposting info lomba gofress, lebih cepat nulisnya lbh
baik. Moga sukses
Mbak Elaaa.. makasiiih ..
Aku br buka fb lg krn bentrok sm mslh2 yg msh menghadang.
Aku br buka fb lg krn bentrok sm mslh2 yg msh menghadang.
Persahabatan kami terus
berlanjut. Kami saling curhat tentang apa saja. Karena aku jauh lebih banyak
bilangan usianya (duh, kok nggak rela, bilang ‘lebih tua’.. hehe..), maka MbakEla kerap konsultasi tentang masalah emak-emak, semisal masalah KB, masalah
rumah tangga, dll. Kami saling sharing,
berbagi perasaan dan bertukar pengalaman. Sambil Mbak Ela tetap menyemangatiku
untuk terus menulis.
mba, aku ngflek terus nih. duuh...
kenapa ya? jd bingung mau ibadah. aku ambil tgl 15 aja sbg hari haid, krn
nyaris tiap hr kyk haid. bahaya ga ya? khawatir ga cocok iud nya.
oya mba lind kan bisa bhs jepang, nulis novel jepang aja,
teenlit romance.baca komik remaja jepang aja. byk lomba novel tuh.
6:00pm
Sejak pake iud ya, ngeflek nya? Klw
memang sblmnya ga prnah, bisa jadi kmungkinannya krn ga cocok alat kontrasepsi.
Istihadhoh spt itu, btul Mbak, ambil 15 hari sbg hari haid.
Duh, klw nyaris stiap hari, lebih baik priksa aja, nanti kan dikasi vitamin sm obat yg buat hormon gt. Trus dilihat perkembangannya. Stlh itu jd ketauan, apa memang harus ganti kontrasepsi atau ga.
Istihadhoh spt itu, btul Mbak, ambil 15 hari sbg hari haid.
Duh, klw nyaris stiap hari, lebih baik priksa aja, nanti kan dikasi vitamin sm obat yg buat hormon gt. Trus dilihat perkembangannya. Stlh itu jd ketauan, apa memang harus ganti kontrasepsi atau ga.
Yg sabar ya, Mbak.. kbayang deh, pasti bingung dan cemas..
Tenangkan hati aja, just relax..
Tenangkan hati aja, just relax..
Skrg aku lg bikin cerita anak, kmrn abis ikut kelas menulis
cernak.
Aku bisa merasakan
tulusnya perhatian Mbak Ela. Bahkan mungkin untuk hal-hal yang tidak terpikirkan
oleh orang lain. Kala blog-ku sunyi senyap, Mbak Ela tanpa kuminta sering
membaca dan memberi komen. Saat kulihat postinganku hanya ada 1 komen, ternyata
itu adalah Mbak Ela. Hal itu terdapat pada banyak postingan. Aku terharu
sangat. Aku merasa, itu adalah bentuk support
Mbak Ela agar aku tetap mau menulis di blog.
Ketika aku menang GA
yang diselenggarakan oleh BAW, Mbak Ela memilihkan hadiah yang pas dengan
kebutuhanku.
mb linda mau buku apa dr indiva? ada
dua buku anak2, tp penulisnya dewasa. aku mau kasih itu kan mb linda lg nulis
novel anak.
8:00am
Oh iya, mau!
Ya, Mbak.. aku mau coba kirim novak ke Indiva. Wah.. ini namanya pucuk dicinta ulam tiba.. makasiiih..
Ya, Mbak.. aku mau coba kirim novak ke Indiva. Wah.. ini namanya pucuk dicinta ulam tiba.. makasiiih..
Begitu pun saat aku
bertubi-tubi mengalami kekalahan dalam lomba, Mbak Ela tak henti menyemangati
dan tetap memberi support.
Leyla Hana
nyesek kalo kalah itu biasa mba. aku jg gt, aplg klo nulisnya serius dan pake modal beli barang. skrg udah biasa krn srg ikut lomba dan srg kalah. langsung cari lomba lain. ayo mba semangat lg.
nyesek kalo kalah itu biasa mba. aku jg gt, aplg klo nulisnya serius dan pake modal beli barang. skrg udah biasa krn srg ikut lomba dan srg kalah. langsung cari lomba lain. ayo mba semangat lg.
6:33am
InsyaAllah skrg dah semangat lg, Mbak..
Harus terus nulis lagi, demi anak2.. spy bisa makan dan tetep sekolah..
*hadeuh.. sedih banget kyknya ya.. :)
Harus terus nulis lagi, demi anak2.. spy bisa makan dan tetep sekolah..
*hadeuh.. sedih banget kyknya ya.. :)
Demikian persahabatanku
dengan Mbak Ela. Terimakasiiih banyak, Mbak Ela. Semoga persahabatan kita tetap
mengabadi dalam ketulusan.
Aku dan Mbak Ela, sama-sama berkacamata |
*****
“Cerita ini diikutsertakan dalam Giveaway Ikakoentjoro’s Blog dan Lieshadie’s Blog -Indahnya Persahabatan Blogger-”
Masya Allah, Mba Lindaa... huhu... aku terharuu. Makasih ya Mba sudah mau jadi sahabatku T_T
BalasHapusAku yg makasiiih..
HapusAlhamdulillah punya sahabat se-baik Mbak Ela..
Aku juga terharuuuuu...Persahabatan yang sangat manis ya Mbak...baru liat Mbak Leyla secara jelas nih..masih muda banget...sukses buat Ibu ibu hebat ini.. :)
BalasHapusAamiin.. sukses buat kita semua ya, Mbak Lies..
HapusSelamat Mbak Linda, artikel ini sebagai pemenang GA kami :)
BalasHapusAlhamdulillah.. senangnyaaa..
HapusMakasiiih Mbak Lies..