Di alam fesbuk aku
banyak berteman dengan para penulis. Beberapa dari mereka memang mengenalku,
yang lainnya entah.. J
Ada juga yang sering wara-wiri terlihat namanya, belakangan baru
berteman, eh.. baru nyadar ternyata kami pernah se-buku dalam satu-dua
antologi.
Salah seorang temanku
itu, namanya Ella Sofa. Di awal aku baru buka akun fb, cukup sering namanya
kulihat hilir mudik dalam komunitas para penulis. Aku yang anak bawang, cuma
melihat saja dari jauh.
Kini, aku bertemu lagi
dengannya di grup penulis yang keren, BAW alias Be A Writer. Dan.. kabar
terbaru dari seorang Ella Sofa adalah.. terbitnya novel karyanya yang berjudul
“Temui Aku di Surga”.
Luar biasa perjalanan
novel ini. Ditulis sejak tiga tahun lalu, diproyeksikan untuk ikut lomba novel
Republika namun gagal karena deadline telah lewat. Lalu dikirim ke satu
penerbit besar, namun belum berjodoh.
Naskah tersebut pun mengendap, dibiarkan
tak tersentuh, bukan bermaksud tidak lagi peduli, namun tugas sebagai ibu yang
baru saja melahirkan, bisa dijadikan alasan utama. Selanjutnya, kesibukan
menghadapi tugas-tugas domestik tanpa asisten yang membantu, semakin
mengepungnya. Naskah itu pun tak sempat dijamah lagi.
Bersyukur Ella Sofa
memiliki suami yang penuh pengertian. Ketika disampaikan niatnya untuk merevisi
novel dengan niat agar benar-benar terbit, sang suami memberi respons positif.
Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan melakukan beberapa pekerjaan rumah
tangga, sehingga istri tercinta memiliki waktu yang lebih luang untuk menulis.
Ide yang melesak-lesak
di benak, segera Ella Sofa tuangkan dalam revisi novelnya. Beberapa bab
dibuang, lalu ditambah dengan bagian yang lain. Tokoh-tokohnya mengalami
pengembangan karakter, juga teknik penceritaan sedikit berbeda. Jalan cerita
tetap mengacu pada ide besarnya, dengan perubahan di sana-sini.
Semua ide
revisi itu menurutnya seolah mendapat tuntunan dariNya setelah ia tersungkur
dalam sujud di hadapanNya pada keheningan sepertiga akhir malam. Doa-doa
dilangitkan, sarat dengan permohonan agar dilapangkan proses penulisan dan
lancarnya ide. Subhanallah.
Akhirnya setelah
melalui jalan yang panjang dan berat, naskah tersebut dikirim. Tak lama
kemudian di-acc oleh sebuah penerbit besar yang ternama. Betapa bahagia tak
terkata dan ucap syukur tak henti mengalir. Senyum merekah terkembang di bibir.
Naskah novel itu telah menemukan jodoh yang tepat dan baik.
Setelah melalui proses
revisi yang diminta oleh editor, naskah itu pun mewujud menjadi sebuah novel.
Kini, novel yang bertajuk “Temui Aku di Surga” sudah beredar di Gramedia dan
toko-toko buku lainnya.
Novel ini menarik,
karena ceritanya tidak pasaran. Ada kisah tentang persahabatan, intrik-intrik
politik, dan tentu saja kisah cinta yang tidak mudah ditebak. Semua dibalut
dengan nilai-nilai Islam.
Berikut sinopsisnya:
Malik, si anak manja dan mantan preman itu
telah insaf. Bahkan ia sempat menikmati kehidupan dalam pesantren selama
beberapa tahun. Ia bertemu dengan Yudho, seorang pemuda miskin yang memberikan energi
baik padanya. Mereka menjadi sahabat layaknya saudara.
Saat mereka begitu akrab, Malik menghadapi
situasi berat dalam hidupnya. Ia harus rela melepas hubungan cintanya dengan
Hesti, yang memilih meneruskan hafalan AlQur’annya dengan mengorbankan cintanya
pada Malik. Pada saat yang sama, Malik juga sedang mempersiapkan diri menjadi
calon petinggi (kepala desa) di desanya. Yudho, sahabatnya, begitu khawatir
dengan keputusan Malik yang tiba-tiba bertolak ke Surabaya. Dan kekhawatiran
itu terjawab dengan pulangnya Malik dalam keadaan sebagai jenazah.
Waktu berjalan, kehidupan bergulir.Yudho yang
berjanji menjaga ayah ibu Malik sebagai orang tua sendiri bertemu dengan takdir
yang membuatnya harus berpikir keras. Ia harus menerima amanat warga untuk
meneruskan pencalonan petinggi yang dulu akan diberikan pada Malik. Walau
kehidupan ekonomi dan usia mudanya seakan tak mendukung pencalonan itu, namun
dengan dukungan para sesepuh desa ia memutuskan menghadapi tantangan itu demi
perubahan nasib warga. Beberapa kesulitan ia temui dari pihak lawan yang tak
lain adalah petinggi yang sedang menjabat, Pak Thamrin. Pak Thamrin yang tidak
fair, main dukun, main ancaman kekerasan, justru menjadikan Yudho kian
menunjukkan kedewasaannya serta makin dekat dengan Allah.
Takdir membuat cerita bahwaYudho pernah sekali
bertemu dengan Hesti, gadis yang pernah dipuja sahabatnya itu. Dari pertemuan
itu Yudho makin paham mengapa Malik begitu terpesona pada sosok Hesti yang
memang berbeda dengan gadis kebanyakan seusianya.
Lalu bagaimana kelanjutan sepak terjang Yudho? Mampukan ia memenangkan
pemilihan petinggi itu? Mampukan ia menguak tabir kematian Malik? Mampukah
Hesti mengatasi rasa bersalah yang melandanya? Apakah ada kelanjutan kisah
indah antara Yudho dengan Hesti?
Sila menikmati novel ini lalu temukan selaksa
keindahan dan berjuta hikmah di dalamnya.
Judul : Temui Aku di Surga
Penulis : Ella Sofa
Penerbit : Quanta, Imprint dari Elex Media Komputindo (Grup Kompas Gramedia)
Tebal buku : 228 hal.
Harga Buku : Rp. 44.800,-
Novel bisa didapat di toko buku Gramedia dan toko buku lainnya. Di Toga Mas ada diskon, di grazera.com dan BukuKita online juga ada diskonan. Temukan di deretan Buku Islami Quanta, ya..
revisi itu memang membosankan :-)
BalasHapusgitu ya, Mbak..?
Hapusaku pingin tiba di masa itu.. maksudnya bikin naskah panjaaang yg nanti ada revisinya.. :)
mudah2an menang ya mbak Lindaa.. aku bisa gak yaaa bikin resensi kayak gini hehehe..
BalasHapusAamiin..
Hapusmakasiih yaa..
etapi, ini mah bukan resensi, cuma kesan aku sm novel ini. Kalau sinopsisnya dah ada dari sang penulis, tnggal copas.. :)