Selasa, 09 Juli 2013

Revisi Tiada Lelah, Senyum Pun Merekah

Di alam fesbuk aku banyak berteman dengan para penulis. Beberapa dari mereka memang mengenalku, yang lainnya entah.. J  Ada juga yang sering wara-wiri terlihat namanya, belakangan baru berteman, eh.. baru nyadar ternyata kami pernah se-buku dalam satu-dua antologi.

Salah seorang temanku itu, namanya Ella Sofa. Di awal aku baru buka akun fb, cukup sering namanya kulihat hilir mudik dalam komunitas para penulis. Aku yang anak bawang, cuma melihat saja dari jauh.

Kini, aku bertemu lagi dengannya di grup penulis yang keren, BAW alias Be A Writer. Dan.. kabar terbaru dari seorang Ella Sofa adalah.. terbitnya novel karyanya yang berjudul “Temui Aku di Surga”.

Luar biasa perjalanan novel ini. Ditulis sejak tiga tahun lalu, diproyeksikan untuk ikut lomba novel Republika namun gagal karena deadline telah lewat. Lalu dikirim ke satu penerbit besar, namun belum berjodoh. 

Naskah tersebut pun mengendap, dibiarkan tak tersentuh, bukan bermaksud tidak lagi peduli, namun tugas sebagai ibu yang baru saja melahirkan, bisa dijadikan alasan utama. Selanjutnya, kesibukan menghadapi tugas-tugas domestik tanpa asisten yang membantu, semakin mengepungnya. Naskah itu pun tak sempat dijamah lagi.

Bersyukur Ella Sofa memiliki suami yang penuh pengertian. Ketika disampaikan niatnya untuk merevisi novel dengan niat agar benar-benar terbit, sang suami memberi respons positif. Salah satu bentuk dukungannya adalah dengan melakukan beberapa pekerjaan rumah tangga, sehingga istri tercinta memiliki waktu yang lebih luang untuk menulis.

Ide yang melesak-lesak di benak, segera Ella Sofa tuangkan dalam revisi novelnya. Beberapa bab dibuang, lalu ditambah dengan bagian yang lain. Tokoh-tokohnya mengalami pengembangan karakter, juga teknik penceritaan sedikit berbeda. Jalan cerita tetap mengacu pada ide besarnya, dengan perubahan di sana-sini. 

Semua ide revisi itu menurutnya seolah mendapat tuntunan dariNya setelah ia tersungkur dalam sujud di hadapanNya pada keheningan sepertiga akhir malam. Doa-doa dilangitkan, sarat dengan permohonan agar dilapangkan proses penulisan dan lancarnya ide. Subhanallah.

Akhirnya setelah melalui jalan yang panjang dan berat, naskah tersebut dikirim. Tak lama kemudian di-acc oleh sebuah penerbit besar yang ternama. Betapa bahagia tak terkata dan ucap syukur tak henti mengalir. Senyum merekah terkembang di bibir. Naskah novel itu telah menemukan jodoh yang tepat dan baik.

Setelah melalui proses revisi yang diminta oleh editor, naskah itu pun mewujud menjadi sebuah novel. Kini, novel yang bertajuk “Temui Aku di Surga” sudah beredar di Gramedia dan toko-toko buku lainnya.

Novel ini menarik, karena ceritanya tidak pasaran. Ada kisah tentang persahabatan, intrik-intrik politik, dan tentu saja kisah cinta yang tidak mudah ditebak. Semua dibalut dengan nilai-nilai Islam.

Berikut sinopsisnya:

Malik, si anak manja dan mantan preman itu telah insaf. Bahkan ia sempat menikmati kehidupan dalam pesantren selama beberapa tahun. Ia bertemu dengan Yudho, seorang pemuda miskin yang memberikan energi baik padanya. Mereka menjadi sahabat layaknya saudara. 

Saat mereka begitu akrab, Malik menghadapi situasi berat dalam hidupnya. Ia harus rela melepas hubungan cintanya dengan Hesti, yang memilih meneruskan hafalan AlQur’annya dengan mengorbankan cintanya pada Malik. Pada saat yang sama, Malik juga sedang mempersiapkan diri menjadi calon petinggi (kepala desa) di desanya. Yudho, sahabatnya, begitu khawatir dengan keputusan Malik yang tiba-tiba bertolak ke Surabaya. Dan kekhawatiran itu terjawab dengan pulangnya Malik dalam keadaan sebagai jenazah. 

Waktu berjalan, kehidupan bergulir.Yudho yang berjanji menjaga ayah ibu Malik sebagai orang tua sendiri bertemu dengan takdir yang membuatnya harus berpikir keras. Ia harus menerima amanat warga untuk meneruskan pencalonan petinggi yang dulu akan diberikan pada Malik. Walau kehidupan ekonomi dan usia mudanya seakan tak mendukung pencalonan itu, namun dengan dukungan para sesepuh desa ia memutuskan menghadapi tantangan itu demi perubahan nasib warga. Beberapa kesulitan ia temui dari pihak lawan yang tak lain adalah petinggi yang sedang menjabat, Pak Thamrin. Pak Thamrin yang tidak fair, main dukun, main ancaman kekerasan, justru menjadikan Yudho kian menunjukkan kedewasaannya serta makin dekat dengan Allah. 

Takdir membuat cerita bahwaYudho pernah sekali bertemu dengan Hesti, gadis yang pernah dipuja sahabatnya itu. Dari pertemuan itu Yudho makin paham mengapa Malik begitu terpesona pada sosok Hesti yang memang berbeda dengan gadis kebanyakan seusianya.

Lalu bagaimana kelanjutan sepak terjang Yudho? Mampukan ia memenangkan pemilihan petinggi itu? Mampukan ia menguak tabir kematian Malik? Mampukah Hesti mengatasi rasa bersalah yang melandanya? Apakah ada kelanjutan kisah indah antara Yudho dengan Hesti? 

Sila menikmati novel ini lalu temukan selaksa keindahan dan berjuta hikmah di dalamnya.

Judul  : Temui Aku di Surga
Penulis : Ella Sofa
Penerbit : Quanta, Imprint dari Elex Media Komputindo (Grup Kompas Gramedia)
Tebal buku : 228 hal.
Harga Buku : Rp. 44.800,-


Novel bisa didapat di toko buku Gramedia dan toko buku lainnya. Di Toga Mas ada diskon, di grazera.com dan BukuKita online juga ada diskonan. Temukan di deretan Buku Islami Quanta, ya..



4 komentar:

  1. revisi itu memang membosankan :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. gitu ya, Mbak..?
      aku pingin tiba di masa itu.. maksudnya bikin naskah panjaaang yg nanti ada revisinya.. :)

      Hapus
  2. mudah2an menang ya mbak Lindaa.. aku bisa gak yaaa bikin resensi kayak gini hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin..
      makasiih yaa..
      etapi, ini mah bukan resensi, cuma kesan aku sm novel ini. Kalau sinopsisnya dah ada dari sang penulis, tnggal copas.. :)

      Hapus