Sabtu, 16 November 2013

Secangkir Masala Chai

Blurb:
Untuk alasan dan kepentingan masing-masing, Ravey dan Talitha memutuskan untuk menikah. Pernikahan yang sarat perbedaan dan tak sedikit pun diselipi rasa cinta membuat rumah tangga mereka seakan berjalan di atas bara api. Posisi Talitha makin terjepit saat ibunda Ravey menantangnya untuk membuktikan bahwa pernikahan mereka dapat mengubah karakter buruk Ravey.

Pengakuan dari seorang wanita bernama Mary Anne bahwa ia tengah mengandung anak Ravey kian memperuncing persoalan persoalan. Belum lagi semua persoalan ini terurai, kecelakaan menimpa Ravey. Kecelakaan yang dicurigai justru ditujukan untuk menyingkir Talitha.
Berhasilkah Ravey dan Talitha melalui semua kemelut itu? Siapakah sebenarnya dalang di balik kecelakaan yang menimpa Ravey?

Review:
Predikat “Pemenang Berbakat Lomba Novel Amore” yang tersemat pada novel ini, membuat saya nggak bisa menahan diri untuk nggak membelinya. Menurut saya, predikat itu lebih seksi kedengarannya daripada pemenang 1, 2, dan 3. Kalau novel juara, ketahuan lah pasti romantis abis, ngAmore banget gitu.. Tapi, pemenang berbakat, sepertinya nyaris romantis tapi ada sesuatu yang membuatnya istimewa.

Menelusuri lembar demi lembar, terasa bahwa novel ini memang bukan sekadar menampilkan ke-amore-annya, tetapi penulis mengeksplor kemampuannya dalam menguntai kata. Yang langsung terbayang adalah riset yang nggak main-main untuk menghasilkan deskripsi yang detil dan cantik. Yup! saya pikir di situlah salah satu kekuatan novel ini.

Setting tempat didominasi Singapura. Wow.. berasa benar-benar disuguhkan Singapura di depan mata. Nama-nama jalan dan tempat serta lekuk likunya tergambar jelas. Jadi kepikir, apa penulisnya survey dulu ke sono ya, karena deskripsinya hidup, nggak berasa sekadar copas dari si Om pinter, Om Gugel.

Tokoh utama, Talitha, berprofesi sebagai dietician, sebuah pilihan profesi yang tak biasa dalam sebuah novel. Dan lagi-lagi, penulis mengolah profesi ini maksimal. Hal-hal yang berkaitan dengan nutrisi, pola makan yang sehat, food combining, juga ilustrasi kasus-kasus klien, mewarnai kisah ini, bukan sebagai tempelan belaka.

Riset lainnya tentang kultur Hindi. Lawan main Talitha, Ravey, berasal dari keluarga Hindi yang tinggal di Singapura. Berbagai kebiasaan seputar budaya masyarakat Hindi, memberi pengetahuan baru buat saya, termasuk yang saya ambil sebagai judul review ini, secangkir masala chai. Itu adalah teh khas India yang dibuat dengan menyeduh teh hitam dan menambahkan rempah-rempah serta herbal India. Bermula dari secangkir masala chai itu pulalah, hidup Talitha memasuki babak baru. Dia diterima dalam lingkungan keluarga Malhotra.

Tak ketinggalan beberapa petikan bahasa Hindi turut menambah suasana ke-Hindi-an. Dan enaknya, terjemahan langsung ada di sampingnya, nggak harus cari-cari di bagian bawah atau bahkan membuka bagian belakang.

Opening cukup menarik, dengan menampilkan konflik Talitha yang kondisinya berada di ujung tanduk. Ia terjepit antara keluarga dan karier. Di satu sisi, ia hampir terdepak dari pekerjaannya, tapi pada saat yang sama, keluarganya sangat membutuhkan biaya. Lalu muncul solusi yang ditawarkan rekan kerjanya. Sampai di sini, hmm… saya agak sedikit sebal, karena solusinya adalah menikah dengan laki-laki tak dikenal yang gantengnya nggak ketulungan, pewaris tahta dinasti Malhotra yang kaya raya. (Itu sebal atau sirik ya..? haha.. ) Tapi kemudian, it’s Ok, karena penulis piawai meracik kata, jadi saya tetap bisa menikmati ceritanya. Diksinya manis tapi nggak sok dramatis, alur tetap terjaga, pengembangan karakter yang cukup logis, diselingi kejutan-kejutan, membuat saya cukup puas dengan novel ini.

Kemesraan yang ditampilkan, jauh dari vulgar, meski itu mewakili sebuah hubungan suami istri. Ia terasa lembut dan menyentuh dibalik bahasanya yang santun. Dan saya yakin ini nggak mudah ya, mengingat penulis lain acap menggambarkannya melalui adegan yang lebih nyata semisal kissing lips. Sementara AMOT ini boleh dibilang bersih dari adegan-adegan semacam itu.

Pesannya juga tertangkap dengan baik. Bahwa pernikahan sebagai episode sakral dalam hidup, harus dilandasi dengan niat yang benar, bukan sekadar mengusung satu kepentingan tertentu. Pesan ini menyusup halus, nggak terkesan memaksakan diri.

Lalu, demikian sempurnanyakah novel ini? Tentu tidak, kawan! Tetap saja, ‘tak ada gading yang tak retak’. Aroma sinetronistik cukup menguar tajam. Pernikahan semu antara pasangan yang nggak saling cinta. Kok Talitha mau ya, tiba-tiba nikah sama Ravey yang di awal tampak nyebelin itu? Sok ganteng, sok main perintah, sok yakin kalau Talitha pasti mau. Terus, kenapa nggak Ravey tampangnya biasa, tampang India yang item dan serem, dan bukannya semodel Hrithik Roshan? Kayaknya konflik bakal lebih seru.. J

Tiba-tiba harus nikah sama cowok kayak gini? hmm...


Selain unsur amore, ada juga intrik misteri. Sebuah kecelakaan menimpa Ravey. Kecelakaan misterius yang membutuhkan detektif Conan untuk memecahkannya. Acung jempol buat menghadirkan intrik ini, tapi sayangnya, bagian ini nggak digarap terlalu maksimal. Unsur ketegangan dan efek misterius yang bikin penasaran, kurang terasa.

Prolog menarik, tapi menurut saya, kaitannya dengan isi cerita secara keseluruhan kurang kuat tersirat.  Meski memang bisa dicerna, tapi rasanya plant harvest itu kurang terpanen di dalam cerita. Penyakit jiwa, pseudo-halusinasi, kurang tergarap maksimal.

Betewe, novel ini recommended. Covernya juga asyik, dengan warna cakep dan nuansa Hindi-nya. Dan novel ini nggak heran dianugerahi predikat ‘pemenang berbakat’.  Jadi, nggak bakal nyesel kalau kalian beli. Judulnya betul-betul menggambarkan isi cerita, A Miracle of Touch.  So, selamat menikmati keajaiban sentuhan, dan semoga kamu juga mengalami keajaiban itu.. J

Judul Buku                :  A Miracle of Touch
Penulis                        :  Riawani Elyta
Penerbit                      :  Gramedia Pustaka Utama
Terbit                         :  Cetakan I, 2013
Tebal Buku                :  240 halaman
ISBN                           :  978-979-22-9949-6

Harga                         :  Rp. 50.000


4 komentar:

  1. Kya kya kya, syukriya mbak Linda, wadooh demi apa coba foto HR dalam angle sexi begini nongol disini?:-):-):-)
    Biar ravey sesexi ini, buat mbak Linda kayanya daniel lebih nampol yak ungkapan perhatiannya, hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha.. Mbak Lytaa.. tahan napaass..
      yup! sukaaa sama Daniel.. ampe berderai-derai airmata pas kehilangan dia.. hihi.. sapaa yg kehilangan..?

      Hapus
  2. Suka geleng-geleng kalau baca novelnya mbak Riawani Elyta. Pokoknya sip :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. takjub ya, Mbak Ika..
      Mbak Lyta emang te-o-pe..

      Hapus