Blurb:
Untuk alasan dan kepentingan
masing-masing, Ravey dan Talitha memutuskan untuk menikah. Pernikahan yang
sarat perbedaan dan tak sedikit pun diselipi rasa cinta membuat rumah tangga
mereka seakan berjalan di atas bara api. Posisi Talitha makin terjepit saat
ibunda Ravey menantangnya untuk membuktikan bahwa pernikahan mereka dapat
mengubah karakter buruk Ravey.
Pengakuan dari seorang
wanita bernama Mary Anne bahwa ia tengah mengandung anak Ravey kian
memperuncing persoalan persoalan. Belum lagi semua persoalan ini terurai,
kecelakaan menimpa Ravey. Kecelakaan yang dicurigai justru ditujukan untuk
menyingkir Talitha.
Berhasilkah Ravey dan
Talitha melalui semua kemelut itu? Siapakah sebenarnya dalang di balik
kecelakaan yang menimpa Ravey?
Review:
Predikat “Pemenang
Berbakat Lomba Novel Amore” yang tersemat pada novel ini, membuat saya nggak
bisa menahan diri untuk nggak membelinya. Menurut saya, predikat itu lebih
seksi kedengarannya daripada pemenang 1, 2, dan 3. Kalau novel juara, ketahuan
lah pasti romantis abis, ngAmore banget gitu.. Tapi, pemenang berbakat,
sepertinya nyaris romantis tapi ada sesuatu yang membuatnya istimewa.
Menelusuri lembar demi
lembar, terasa bahwa novel ini memang bukan sekadar menampilkan ke-amore-annya,
tetapi penulis mengeksplor kemampuannya dalam menguntai kata. Yang langsung
terbayang adalah riset yang nggak main-main untuk menghasilkan deskripsi yang
detil dan cantik. Yup! saya pikir di situlah salah satu kekuatan novel ini.
Setting tempat
didominasi Singapura. Wow.. berasa benar-benar disuguhkan Singapura di depan
mata. Nama-nama jalan dan tempat serta lekuk likunya tergambar jelas. Jadi
kepikir, apa penulisnya survey dulu ke sono ya, karena deskripsinya hidup,
nggak berasa sekadar copas dari si Om pinter, Om Gugel.
Tokoh utama, Talitha,
berprofesi sebagai dietician, sebuah
pilihan profesi yang tak biasa dalam sebuah novel. Dan lagi-lagi, penulis
mengolah profesi ini maksimal. Hal-hal yang berkaitan dengan nutrisi, pola
makan yang sehat, food combining, juga ilustrasi kasus-kasus klien, mewarnai
kisah ini, bukan sebagai tempelan belaka.
Riset lainnya tentang
kultur Hindi. Lawan main Talitha, Ravey, berasal dari keluarga Hindi yang
tinggal di Singapura. Berbagai kebiasaan seputar budaya masyarakat Hindi, memberi
pengetahuan baru buat saya, termasuk yang saya ambil sebagai judul review ini,
secangkir masala chai. Itu adalah teh khas India yang dibuat dengan menyeduh teh
hitam dan menambahkan rempah-rempah serta herbal India. Bermula dari secangkir
masala chai itu pulalah, hidup Talitha memasuki babak baru. Dia diterima dalam
lingkungan keluarga Malhotra.
Tak ketinggalan beberapa
petikan bahasa Hindi turut menambah suasana ke-Hindi-an. Dan enaknya,
terjemahan langsung ada di sampingnya, nggak harus cari-cari di bagian bawah
atau bahkan membuka bagian belakang.
Opening cukup menarik,
dengan menampilkan konflik Talitha yang kondisinya berada di ujung tanduk. Ia
terjepit antara keluarga dan karier. Di satu sisi, ia hampir terdepak dari
pekerjaannya, tapi pada saat yang sama, keluarganya sangat membutuhkan biaya.
Lalu muncul solusi yang ditawarkan rekan kerjanya. Sampai di sini, hmm… saya
agak sedikit sebal, karena solusinya adalah menikah dengan laki-laki tak
dikenal yang gantengnya nggak ketulungan, pewaris tahta dinasti Malhotra yang
kaya raya. (Itu sebal atau sirik ya..? haha.. ) Tapi kemudian, it’s Ok, karena
penulis piawai meracik kata, jadi saya tetap bisa menikmati ceritanya. Diksinya
manis tapi nggak sok dramatis, alur tetap terjaga, pengembangan karakter yang
cukup logis, diselingi kejutan-kejutan, membuat saya cukup puas dengan novel
ini.
Kemesraan yang
ditampilkan, jauh dari vulgar, meski itu mewakili sebuah hubungan suami istri.
Ia terasa lembut dan menyentuh dibalik bahasanya yang santun. Dan saya yakin
ini nggak mudah ya, mengingat penulis lain acap menggambarkannya melalui adegan
yang lebih nyata semisal kissing lips.
Sementara AMOT ini boleh dibilang bersih dari adegan-adegan semacam itu.
Pesannya juga
tertangkap dengan baik. Bahwa pernikahan sebagai episode sakral dalam hidup,
harus dilandasi dengan niat yang benar, bukan sekadar mengusung satu
kepentingan tertentu. Pesan ini menyusup halus, nggak terkesan memaksakan diri.
Lalu, demikian
sempurnanyakah novel ini? Tentu tidak, kawan! Tetap saja, ‘tak ada gading yang tak
retak’. Aroma sinetronistik cukup menguar tajam. Pernikahan semu antara
pasangan yang nggak saling cinta. Kok Talitha mau ya, tiba-tiba nikah sama
Ravey yang di awal tampak nyebelin itu? Sok ganteng, sok main perintah, sok
yakin kalau Talitha pasti mau. Terus, kenapa nggak Ravey tampangnya biasa,
tampang India yang item dan serem, dan bukannya semodel Hrithik Roshan?
Kayaknya konflik bakal lebih seru.. J
Tiba-tiba harus nikah sama cowok kayak gini? hmm... |
Selain unsur amore, ada
juga intrik misteri. Sebuah kecelakaan menimpa Ravey. Kecelakaan misterius yang
membutuhkan detektif Conan untuk memecahkannya. Acung jempol buat menghadirkan
intrik ini, tapi sayangnya, bagian ini nggak digarap terlalu maksimal. Unsur
ketegangan dan efek misterius yang bikin penasaran, kurang terasa.
Prolog menarik, tapi
menurut saya, kaitannya dengan isi cerita secara keseluruhan kurang kuat
tersirat. Meski memang bisa dicerna,
tapi rasanya plant harvest itu kurang
terpanen di dalam cerita. Penyakit jiwa, pseudo-halusinasi, kurang tergarap
maksimal.
Betewe, novel ini recommended. Covernya juga asyik, dengan
warna cakep dan nuansa Hindi-nya. Dan novel ini nggak heran dianugerahi
predikat ‘pemenang berbakat’. Jadi,
nggak bakal nyesel kalau kalian beli. Judulnya betul-betul menggambarkan isi
cerita, A Miracle of Touch. So, selamat
menikmati keajaiban sentuhan, dan semoga kamu juga mengalami keajaiban itu.. J
Judul
Buku : A Miracle of Touch
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan I, 2013
Tebal
Buku : 240 halaman
ISBN : 978-979-22-9949-6
Harga : Rp. 50.000
Kya kya kya, syukriya mbak Linda, wadooh demi apa coba foto HR dalam angle sexi begini nongol disini?:-):-):-)
BalasHapusBiar ravey sesexi ini, buat mbak Linda kayanya daniel lebih nampol yak ungkapan perhatiannya, hihihi
hahaha.. Mbak Lytaa.. tahan napaass..
Hapusyup! sukaaa sama Daniel.. ampe berderai-derai airmata pas kehilangan dia.. hihi.. sapaa yg kehilangan..?
Suka geleng-geleng kalau baca novelnya mbak Riawani Elyta. Pokoknya sip :D
BalasHapustakjub ya, Mbak Ika..
HapusMbak Lyta emang te-o-pe..