Sabtu, 15 Juni 2013

NADIA TAMPIL

Anakku, Nadia (10 thn), sudah menunjukkan minat pada dunia kata. Sangat gemar membaca dan suka menulis. Nadia punya blog bertajuk "Surga Kata-kata Milik Nadia" dengan tagline: Di sinilah Nadia Bersenang-senang dengan Kata-kata. Di blog itu Nadia berceloteh tentang kesehariannya, tak ketinggalan rangkaian cerpen dan juga puisi.

Kupikir, pada dasarnya Nadia adalah seorang pemalu (buah apel jatuh tak jauh dari pohonnya.. :D). Sejak duduk di bangku SD belum pernah tampil, berada di panggung, entah itu dalam event lomba maupun acara-acara sekolah. Maka, ketika belum lama ini Nadia menyampaikan kabar bahwa dirinya akan tampil membacakan puisi pada acara Kenaikan Kelas dan Perpisahan di sekolahnya, aku cukup terkejut. Untuk ukuran anak baru yang 5 bulan bersekolah di sekolah baru, rasanya ini cukup luar biasa.

Memang aku selalu menanamkan rasa percaya diri kepada anak-anak. Mengapa harus malu, toh yang dihadapi sama-sama manusia, bukan? Aku selalu mendorong anak-anak agar berani maju, berani bertanya, berani mengutarakan pendapat, selama itu dalam koridor kebenaran.

Puisi yang akan dibawakan Nadia berjudul PR Sekolah. Dia menceritakan betapa bergunanya PR buat siswa karena dengan mengerjakan PR akan membuat tambah pintar dan juga menambah nilai. Kata-kata dalam puisinya sederhana. Khas anak-anak.

Pada hari 'H', aku mengantar Nadia. Ia tampak nervous melihat panggung dengan deretan penonton yang padat di depannya. Aku berusaha menyemangati, lalu menjanjikan hadiah bila ia tampil bagus. Nadia menjadi tenang. Dan.. saat penampilannya tiba... sejujurnya aku deg-degan. Tapi Subhanallah.. Alhamdulillah.. Nadia berhasil mengatasi kegugupannya. Semuanya berjalan baik dan lancar. Bahkan guru-gurunya pun memuji. Temannya sendiri berkomentar: "Kamu kok lebih bagus tadi, Nad... daripada waktu latihan di kelas!"

Setelah penampilan perdananya itu, Nadia tampak lebih percaya diri. Menurutnya, berada di atas panggung dan menghadap penonton yang banyak, ternyata biasa-biasa aja. Aku tersenyum mendengarnya. Ada pelajaran di sini. Setelah yang pertama terlalui dengan baik, maka berikutnya tinggal melanjutkan saja. Begitu pun dengan hal lain. Tulisanku,misalnya. Bila nanti pertama lolos di penerbit, tentu selanjutnya aku akan lebih percaya diri dan bersemangat. Maka jalan untuk menembus yang pertama itu, harus kupersiapkan dengan matang. Karena yang pertama, akan sangat menentukan langkah kedua. Dan semoga akan disusul langkah ketiga, langkah keempat, dst.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar