DEMI MENJAUH DARIMU
Raka meninggikan kerah bajunya. Suhu dingin mulai
menggigit. Barcelona bersiap memasuki musim dingin.
Sebuah bangku taman
dipilihnya untuk mulai mengerjakan tugas kuliahnya.
“Hey!”
Raka berpaling oleh sebuah tepukan di pundaknya.
“Gila! Ketemu di sini kita…”
Raka memeluk erat kawan-kawan kecilnya, Satria,
Tomi, Devan.
Mereka terlibat pembicaraan ringan. Semacam
kangen-kangenan.
“Lu tahu, si Tomi nekat belajar sampe ke sini demi
ngelupain si Anne!”
“Anne? Yang dulu suka banget pake payung rumbai
kayak putri-putri?”
Tawa berderai. Nostalgia masa lalu.
“Nggak juga lah. Gue emang niat mau belajar serius,
bikin ortu bangga. Buat kesenangan gue juga dong, kalau sukses berprestasi di
negeri orang.” Tomi sedikit berkelit.
Semua mengamini. Toss! Buat mengejar mimpi, meraih
prestasi.
Saat matahari mulai meninggi, ketiganya pamit
meninggalkan Raka sendiri.
Raka mendesah. Teringat dirinya pun yang berlari
meninggalkan seseorang yang dicintainya.
Aku masih rindu padamu.. Aku masih sayang
padamu..
Meski kini cintamu bukan aku..
Lamat-lamat cuplikan
lagu “Mengejar Mimpi” dari Yovie & Nuno melintas di benak, dan sosok ‘dia’..
pemuda bernama Vino.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar