Selasa, 29 Oktober 2013

Kolaborasi Rasa 3C : Cinta, China, Chef

Judul Buku                :  First Time in Beijing
Penulis                        :  Riawani Elyta
Penerbit                      :  Bukune
Terbit                         :  Cetakan I, April 2013
Tebal Buku                :  x + 342 halaman

ISBN                           :  602-220-099-7

Cerita cinta tak pernah habis dibicarakan. Tema ini senantiasa mewarnai perjalanan fiksi. Dengan berbagai varian dan topping yang melengkapi. Pembaca tidak akan bosan mengikuti kisah romansa dalam novel-novel yang berbeda racikan namun sama-sama menyuguhkan menu utama, yaitu: cinta.
Novel “First Time in Beijing” adalah kisah cinta yang manis dengan mengusung konsep “Setiap Tempat Punya Cerita” yang digagas oleh penerbit Bukune. Berkisah tentang seorang gadis Indonesia yang terpaksa harus menginjakkan kaki di kota Beijing. Sebelumnya ia tinggal di Indonesia bersama ibunya, yang telah lama bercerai dengan ayahnya. Saat ibunya meninggal, ayahnya, yang asli orang Cina, memintanya untuk tinggal bersamanya.
Konflik mulai terasa saat Lisa, nama gadis itu, harus beradaptasi dengan lingkungan baru. Lingkungan yang benar-benar baru, bahkan tak pernah terlintas di benaknya akan melanjutkan hidup di sana. Ayahnya seorang pemilik restoran, dan Lisa sangat diharapkan menjadi penerus usaha kulinernya itu. Sedangkan Lisa, sama sekali tidak bisa memasak, tiba-tiba dihadapkan pada beragam peralatan memasak dan bahan-bahan serta bumbu-bumbu masakan.
Seorang koki bernama Daniel, yang sangat membantu dan mendukung Lisa, ternyata jatuh hati kepadanya. Sementara itu, ada Alex, mahasiswa Indonesia yang memanfaatkan visanya yang belum berakhir, dengan menjadi tour guide freelance. Alex dan rombongan turisnya adalah langganan tetap restoran itu. Sikap Alex yang penuh perhatian namun terkesan acuh tak acuh, kadang menyiratkan seolah ia naksir Lisa. Dan, Lisa pun bingung dengan rasa-nya sendiri.
Daniel yang merasa ditolak Lisa kemudian pergi meninggalkan restoran. Pontang-panting Lisa menjalankan restoran tanpa dukungan Daniel. Kesehatan ayahnya memburuk, sehingga tidak bisa menangani restoran penuh waktu, membuat Lisa berjuang keras agar restoran tetap berjalan tak kehilangan pelanggan.
Bagaimana Lisa berjibaku dengan usaha kulinernya dan bermetaformosa menjadi seorang chef handal? Lalu kepada siapa hatinya berlabuh? Apakah ia pulang ke tanah air, ikut bersama Alex yang sudah selesai kuliah dan habis visanya? Ataukah ia setia menanti kembalinya Daniel? Penulis meramunya dengan sangat hati-hati demi menghasilkan hidangan berselera apik kepada pembaca.
Kota Beijing berhasil masuk ke dalam cerita dengan takaran yang pas. Detil kota, kondisi alam, hingga suasana Tahun Baru tampil cukup memikat. Tak ketinggalan, pembaca diajak berwisata ke Tembok Cina, lengkap dengan seluk beluk di dalamnya: jumlah menara, sekilas sejarahnya, danaunya, pintu masuknya, hingga jalan pintasnya. Aura Cina dikuatkan dengan ilustrasi yang menghiasi banyak halaman pada novel ini. Bentuk tepi pada sudut novel yang membulat memberi kesan hangat. Gambar cover pun cukup mewakili isi cerita, dengan pilihan warna bernuansa lembut yang menenangkan. Selain mendapat pembatas buku, ada pula bonus postcard yang unik untuk pembaca. Semua serba Cina.
Deskripsi tentang sebuah restoran cina dipaparkan dengan baik. Menampilkan kondisi riil dapur sebuah restoran cina. Lengkap dengan deskripsi pekerjaan seorang koki dan aneka menu yang disajikan berikut sifat-sifat bumbu masakan. Ditambah pula ilustrasi yang melengkapi.
Alur cerita berjalan dengan tempo lambat, namun jalan cerita tidak mudah ditebak. Pembaca mendapat kejutan yang tak terduga. Meski di bagian ending terasa agak terlalu mudah penyelesaiannya.
Novel ini pantas menjadi novel terpuji dari sisi bahasa. Bahasanya terpilih, namun ringan mengalir, mudah dicerna, dan santun. Pembaca pun dimanjakan dengan diksi yang menawan. Sehingga kisah cintanya menjadi kisah cinta yang manis, lembut, dan menyentuh. Membuat pembaca tersenyum, geregetan, sampai meneteskan air mata.
Menyelami kedalaman novel ini, akan ditemukan makna filosofi dari babak demi babak yang dilalui tokoh utama. Di dalamnya terdapat perjuangan tak kenal lelah dan kerja keras. Cukup inspiratif.


1 komentar: