Judul
Buku : First Time in Beijing
Penulis : Riawani Elyta
Penerbit : Bukune
Terbit : Cetakan I, April 2013
Tebal
Buku : x + 342 halaman
ISBN : 602-220-099-7
Cerita
cinta tak pernah habis dibicarakan. Tema ini senantiasa mewarnai perjalanan
fiksi. Dengan berbagai varian dan topping yang melengkapi. Pembaca tidak akan
bosan mengikuti kisah romansa dalam novel-novel yang berbeda racikan namun
sama-sama menyuguhkan menu utama, yaitu: cinta.
Novel
“First Time in Beijing” adalah kisah cinta yang manis dengan mengusung konsep
“Setiap Tempat Punya Cerita” yang digagas oleh penerbit Bukune. Berkisah tentang
seorang gadis Indonesia yang terpaksa harus menginjakkan kaki di kota Beijing. Sebelumnya
ia tinggal di Indonesia bersama ibunya, yang telah lama bercerai dengan
ayahnya. Saat ibunya meninggal, ayahnya, yang asli orang Cina, memintanya untuk
tinggal bersamanya.
Konflik
mulai terasa saat Lisa, nama gadis itu, harus beradaptasi dengan lingkungan
baru. Lingkungan yang benar-benar baru, bahkan tak pernah terlintas di benaknya
akan melanjutkan hidup di sana. Ayahnya seorang pemilik restoran, dan Lisa
sangat diharapkan menjadi penerus usaha kulinernya itu. Sedangkan Lisa, sama
sekali tidak bisa memasak, tiba-tiba dihadapkan pada beragam peralatan memasak
dan bahan-bahan serta bumbu-bumbu masakan.
Seorang
koki bernama Daniel, yang sangat membantu dan mendukung Lisa, ternyata jatuh
hati kepadanya. Sementara itu, ada Alex, mahasiswa Indonesia yang memanfaatkan
visanya yang belum berakhir, dengan menjadi tour
guide freelance. Alex dan rombongan turisnya adalah langganan tetap
restoran itu. Sikap Alex yang penuh perhatian namun terkesan acuh tak acuh,
kadang menyiratkan seolah ia naksir Lisa. Dan, Lisa pun bingung dengan rasa-nya
sendiri.
Daniel
yang merasa ditolak Lisa kemudian pergi meninggalkan restoran. Pontang-panting
Lisa menjalankan restoran tanpa dukungan Daniel. Kesehatan ayahnya memburuk, sehingga
tidak bisa menangani restoran penuh waktu, membuat Lisa berjuang keras agar
restoran tetap berjalan tak kehilangan pelanggan.
Bagaimana
Lisa berjibaku dengan usaha kulinernya dan bermetaformosa menjadi seorang chef handal? Lalu kepada siapa hatinya
berlabuh? Apakah ia pulang ke tanah air, ikut bersama Alex yang sudah selesai
kuliah dan habis visanya? Ataukah ia setia menanti kembalinya Daniel? Penulis
meramunya dengan sangat hati-hati demi menghasilkan hidangan berselera apik
kepada pembaca.
Kota
Beijing berhasil masuk ke dalam cerita dengan takaran yang pas. Detil kota,
kondisi alam, hingga suasana Tahun Baru tampil cukup memikat. Tak ketinggalan,
pembaca diajak berwisata ke Tembok Cina, lengkap dengan seluk beluk di dalamnya:
jumlah menara, sekilas sejarahnya, danaunya, pintu masuknya, hingga jalan
pintasnya. Aura Cina dikuatkan dengan ilustrasi yang menghiasi banyak halaman
pada novel ini. Bentuk tepi pada sudut novel yang membulat memberi kesan
hangat. Gambar cover pun cukup mewakili isi cerita, dengan pilihan warna
bernuansa lembut yang menenangkan. Selain mendapat pembatas buku, ada pula
bonus postcard yang unik untuk pembaca. Semua serba Cina.
Deskripsi
tentang sebuah restoran cina dipaparkan dengan baik. Menampilkan kondisi riil
dapur sebuah restoran cina. Lengkap dengan deskripsi pekerjaan seorang koki dan
aneka menu yang disajikan berikut sifat-sifat bumbu masakan. Ditambah pula
ilustrasi yang melengkapi.
Alur
cerita berjalan dengan tempo lambat, namun jalan cerita tidak mudah ditebak.
Pembaca mendapat kejutan yang tak terduga. Meski di bagian ending terasa agak terlalu mudah penyelesaiannya.
Novel ini pantas menjadi novel terpuji dari sisi bahasa.
Bahasanya terpilih, namun ringan mengalir, mudah dicerna, dan santun. Pembaca
pun dimanjakan dengan diksi yang menawan. Sehingga kisah cintanya menjadi kisah
cinta yang manis, lembut, dan menyentuh. Membuat pembaca tersenyum, geregetan,
sampai meneteskan air mata.
Menyelami kedalaman novel ini, akan ditemukan makna
filosofi dari babak demi babak yang dilalui tokoh utama. Di dalamnya terdapat
perjuangan tak kenal lelah dan kerja keras. Cukup inspiratif.
makasih mbak Linda, resensimu selalu menawan :)
BalasHapus