Rabu, 21 Maret 2012

Mas Jamil

Beberapa waktu lalu, saat jalan-jalan ke Gramedia, aku pernah melihat buku "Tuhan, Inilah Proposal Hidupku". Kebetulan sudah ada yang terbuka plastik segelnya, maka refleks kuintip isinya. Hmm.. isinya bagus, pikirku. Sebatas itu saja, belum tergerak untuk membelinya. Tampaknya terkait dengan isi dompet.. -_-

Seiring lipatan waktu, buku itu terlupakan. Hingga saat kunjungan rutin tahunanku ke Islamic Book Fair, aku melihat buku itu di stand Gramedia. Mungkin karena efek diskon, maka aku pun memasukkannya ke daftar belanjaan. Buku itu pun menuju rumahku, bersama tumpukan buku lainnya.



Satu-dua hari, aku masih sibuk dengan buku-buku lain. Kemudian, tiba juga hari ketika aku mulai membuka buku itu dan membacanya seksama. Subhanallah.. buku yang keren.. sungguh-sungguh keren!

Aku tidak bermaksud me-resensi, tapi ingin bercerita tentang penulisnya. Namanya, Jamil Azzaini. Aku tidak terpengaruh, karena merasa tidak/belum mengenalnya. Saat kubaca profilnya, aku tertegun pada kalimat.. "..bersama Mas Erie Sudewo dan teman-teman lain, kami banyak melahirkan program di DD Republika". Pikiranku berputar cepat. Lalu aku terpana, dan terlempar ke tahun 1994, saat aku melamar ke DD Republika dan di-interview oleh seorang yang bernama: Mas Jamil.

Tersentak aku mengingat itu. Ini.. Mas Jamil..? Mas Jamil yang itu.. ?

Oh.. betapa waktu punya kuasa untuk merubah segala. Aku telusuri profil dan jalan hidup Mas Jamil yang sekarang. Betapa lompatan prestasi yang luar biasa telah diukirnya. Dan aku..? hiks.. :'(

Tapi, kuyakin.. tak ada kata terlambat. Tak mengapa, kesadaran demikian lama menghampiri. Yang penting kini, aku bertekad untuk membuat hidup lebih baik 1% setiap hari, seperti yang ditulis Mas Jamil dalam bukunya.  Dan, ketika keesokan harinya aku bersua dengan orang STIFIn yang merupakan bagian dari PT Kubik SisiLain yang digawangi Mas Jamil, aku dikabari bahwa putra Mas Jamil saat ini tengah menuntut ilmu di Jerman. Maka, kutanamkan dalam hati juga, kelak anakku akan melanjutkan study ke luar negeri. Agar mereka melangkah dan belajar Iqro' di bumi Allah di mana pun.

Allaahumma Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar